Sabtu, 07 April 2012

Rambu-rambu yang Kurang Tepat

Selamat berpanas ria (bukan nama orang) :c:
Sumpah gue ngerasa udah kaya ikan teri asin, badan gue udah kering banget siap untuk dikiloin. Matahatinya kejam banget sungguh nggak berprikemataharian...

Udah lama gue mau posting tentang ini, tapi baru kali ini gue kesampaian #CucianDehLoe
Kalian semua pasti suka jalan-jalan, berarti suka makan juga dong? (Nggak Nyambung Woy...). Tapi kalau loe mikir postingan gue kali ini bukan ngebahas tentang jalan-jalan apalagi makan, lalu ngapain gue ngebahas tentang jalan-jalan sama makan. Ya.. suka-suka gue dong, emang masalah buat loooeee.... #KORBANTIPI

Langsung aja, terlalu lama pengantarnya ngebuang waktu banget.

Ketika gue jalan-jalan beberapa hari yang lalu gue ngerasa ada yang salah dengan rambu-rambu lalu lintas yang ada di kota gue. Entah mengapa, tapi buat gue tuh rambu-rambu kurang tepat banget dipajang, gue jadi mikir mungkin orang yang ngebuat rambu-rambu itu seenaknya aja hanya menginginkan upah dari hasil kinerja yang nggak begitu maksimal buat gue. #KetelenBijiKedongdong

Rambu-rambu lalu lintas yang menurut gue kurang tepat itu adalah....
Jenk....jenk...jenk....jenk.....
1. Belok Kiri Jalan Terus
Belok Kiri Jalan Terus
Loe pernah nggak lihat rambu-rambu kaya gini? Terus apa pendapat loe? (kok gue malah nanya pada kalian ya.?) Rambu-rambu ini berekosistem di persimpangan jalan tepatnya di bawah lampu merah. Mengapa gue ngerasa ini rambu kurang tepat untuk menjadi rambu-rambu lalu lintas? jawabannya Simpleius bin Speleius banget. Coba loe baca dengan hikmat, seksama, dan sekencang-kencangnya. Apa ada yang loe rasa kurang tepat? Nggak? Mampus gue, ya udah biar gue aja yang jawab semua pertanyaan gue sendiri. Kenapa rambu lalu lintas ini kurang tepat menurut gue sebagai calon guru Bahasa Indonesia yang paling ganteng di muka bumi ini #Halah.., itu karena komposisi kata-katanya ngaur banget. Baca aja "BELOK KIRI JALAN TERUS", masa pas kita di persimpangan terus nemuin rambu ini apa nggak jengkel, orang kita mau BELOK KIRI, MALAH DISURUS TERUS. Seharusnya rambu tersebut harus dikoreksi terlebih dahulu sebelum dipajang di mana-mana. Dan komposisi yang tepat menurut mata batin gue seharusnya kayak gini "KALAU MAU BELOK KIRI, (koma) SILAKAN JALAN TERUS". Dengan beginikan jadi mudah dipahami oleh pengendara. #SOKTAHU

2. Timer
Timer
Selain rambu-rambu di atas, ada juga rambu-rambu yang menurut gue kurang tepat. Masih diseputar lampu mereh lebih tepatnya sih katanya saudara sebapak bukan seibu sama rambu-rambu di atas tadi.

Mengapa menurut gue pemasangan timer di lampu merah ini kurang tepat, itu karena bisa menuntut pengendara untuk menjadi nekad dan brutal. Nggak ngerti ya? Ok deh gue kasih contoh. Pada saat lampu hijau menyala, pasti kita mengetahui berapa detik lagi waktu yang tersisa untuk lampu hijau menyala. Kalau pengendara masih jauh dari lampu hijau, nggak menutup kemungkinan pengendara mengendarai motornya dengan nekad dan brutal untuk menembus lampu hijau tanpa memikirkan keselamatan diri sendiri dan orang lain, karna pengendara melihat kondisi waktu yang masih memungkinkan untuk menembus lampu hijau dengan kecepatan tinggi. Untung-untung kalau masih sempet, kalau nggak sempet ya tahu sendiri lah gimana akibatnya yang pasti kuping sama kaki kepisah (emang dari lahir udah kepisah woy...). Masih ada lagi contoh yang lain, yang di atas tadikan waktu lampu hijau, sekarang waktu lampu merah. Ketika lampu merah, kita pasti udah tahu tinggal berapa detik lagi lampu merah akan berakhir (ini pengalaman penulis, lho!) nah puncaknya pada saat 10 detik ke bawah menanti lampu hijau menyala, gue selalu kesel sama pengendara pasti hampir semua pengendara terutama pengendara yang di belakang pada sibuk mencetin klaksonya hingga terjadi paduan suara dadakan yang menyambut munculnya lampu hijau padahal belum lagi lampu hijau menyala. Sungguh ironi. #Asem.

Masukkan gue, sebaiknya pemasangan timer dicopot secapat mungkin karena gue ngerasa kurang tepat, yang ada hanya terdengar suara klakson kayak contoh di atas yang gue rasaain dan banyak pengendara yang mengalami kecelakaan akibat dari menembus lampu merah. Selain itu dengan tidak adanya timer di samping lampu merah, tanpa kita sadari dapat melatih kesabaran karena kita nggak mengetahui kapan lampu hijau dan lampu merah menyala/mati. Dengan begitu menurut gue akan dapat meminimalisir jumlah kecelakaan di negeri ini. #SokBijak.

3. Buanglah Sampah Pada Tempatnya

Diksi yang Kurang Tepat

Pasti kalian nggak sekali atau dua kali liat tulisan ini "BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA". Kalimat ini sering bergentayangan di sekolah, kampus,......... (gue ga kuat lagi, tolong diisiin).
Kalimat ini menurut gue sangat kurang tepat diksinya. Tahu kenapa?
Sabar dulu bero, minun dulu gue...
Jangan heran kalau sudah ada tulisan seperti ini terus masih aja orang pada buang sampah sembarang. Ya bener aja, mereka nggak salah ko, itu semua karna diksi yang digunakan dalam kalimat itu kurang cocok menurut gue sebagai calon guru masa depan #Ngeyel. "BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA" kalimat itu salah besar sungguh klise, lagi-lagi menurut gue, pesen yang gue tangkap dari kalimat itu adalah bila kita membuang sampah buanglah pada tempatnya, dimana kita dapat tuh sampah buang aja lagi kesitu. Misalnya kita dapat sampah itu di atas meja atau di bawah meja, buang aja lagi tuh sampah pada tempatnya, toh tempatnya di atas meja atau di bawah meja tadi. Bener nggak? Jadi jangan heran kalau masih banyak orang yang buang sampah sembarang, itu bukan salah orang yang membuang sampah tapi salah pada komposisi katanya. #KESENGGOLYUSBADUDU.

Saran gue, sebaiknya diksi yang ada di kalimat "BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA" secepat mungkin harus diganti kalau pengen negeri ini bening kaya Ashanty dengan diksi yang tepat menurut gue menjadi "BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPAT YANG SUDAH DISEDIAKAN". Dengan begitu orang yang ingin membuang sampah mencari tempat yang sudah disediakan yaitu tempat sampah.

Minum dulu gue, keselek...

Kalau ada yang mau nambahin tentang rambu-rambu yang kurang tepat, dengan hati terbuka lebar kaya pantat banci gue sangat bahagia. Silahkan komentar aja di bawah...

Gue doain yang komentar, masuk surga berjamaah bareng idolanya, Amien.. :D

Sumber gambar:
Klikius Disinius
Klikius Disinius
Klikius Disinius

13 komentar:

  1. kalo "buang mantan pada tempatnya" boleh gak bang #eaaaaaaaaaa

    post yang 'iya' banget nih bang *ngasih jempol* XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah itu lebih bagus bang, apalagi pake rok mini, masih kebayang gue ama postingan lo #KANCUTSESAK
      Thx ya udah komen, sering tawaf kesini ya.... semangatius broius :)

      Hapus
    2. hahaha jangan dibayangin terus , ntar stok sampo abis hahaha

      kalo gue berkunjung siapin makanan ya , jangan yang mahal , gue udah biasa makan mie diremukin doank kok #curhatMahasiswa

      Hapus
    3. hahaha...
      gue nggak suka pake sampo, gue lebih suka yang alami "TIMUN" :)
      Siap ta sediain ntar..
      Udah keren tuh blog loe :p

      Hapus
  2. posting nya kok keren banget yah??

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah biasa ajah... #Loncat-loncatan
      Thx ya udah komen, sering tawaf kesini ya.... semangatius broius :)

      Hapus
  3. hahaha, tetep di gantung orangnya bang, eh tergantung orangnya bang,
    jehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, bener juga sih. XD
      Thx ya udah komen, sering tawaf kesini ya.... semangatius broius :)

      Hapus
  4. Setuju dgn yg pertama, tapi koreksi dikit deh :) Silakan bukan silahkan utk bhs Indonesia yg baik dan benar :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha :p
      Yap, thx ya bang udah mau berbagi ilmunya :)
      Udah gue revisi nih XD
      Thx ya udah komen, sering tawaf kesini ya.... semangatius broius :)

      Hapus
  5. hahaha ...
    ini gokil juga soob ...
    mantaap ..
    tadi gue kesini di perempatan ada tulisan "orang ganteng dilarang parkir"
    eh gue malah disuruh parkir sama satpam..
    berarti gue gak ganteng soob -_-"
    gue cediih beudt ..>.<

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa dibilang begitu bang, tapi beruntunglah orang ganteng kalau ga ada orang jelek ga ada alat ukurnya bang, tapi syukur gue ganteng (meskipun kata ibu gue) :D

      Cemungut kakaks #Eaa

      Hapus
  6. ane kurang suka sama kalimat ni
    "dengan hati terbuka lebar kaya pantat banci gue sangat bahagia"

    BalasHapus

Jadilah pembaca yang bersahaja dengan cara menyumbangkan deretan alfabet berupa komentar setelah membaca tulisan ini. Insyaallah yang komen bakalan saya dikomenin balik. So, jangan ragu kalo mau kasih komentar! Happy blogging :)